Sementara itu, China diketahui tengah memodernisasi angkatan lautnya dengan beragam platform dan senjata seperti rudal balistik anti-kapal dan rudal jelajah.
Layanan Riset Kongres AS yang dirilis bulan lalu menyebut angkatan laut China telah berubah menjadi "kekuatan militer yang tangguh di wilayah dekat Laut China", dan merupakan tantangan pertama yang dihadapi Angkatan Laut AS sejak akhir musim dingin.
Timothy Heath, pakar keamanan dari lembaga think tank AS, Rand, mengatakan bahwa penempatan rudal hipersonik pada kapal angkatan laut AS akan meningkatkan kapasitas mereka secara signifikan untuk bertahan, dan secara mematikan menyerang kapal dan target darat lainnya.
"Rudal anti-kapal saat ini yang diluncurkan dari kapal perusak Angkatan Laut AS mungkin bisa mencapai jarak 300 km sampai 560 km. Rudal hipersonik akan secara dramatis meningkatkan jangkauan hingga ratusan atau mungkin ribuan mil. Akan sangat sulit untuk menembak jatuh dengan sistem anti-rudal, karena kecepatan hulu ledak," katanya.
Urgensi AS pasang rudal balistik di kapal perang