Menurut dia, aliansi yang dibangun ini mengalahkan jumlah negara sekutu dekat China serta Rusia yang mungkin kurang dari 10 sekutu negara.
China, lanjut Esper, menggunakan paksaan dan perangkap keuangan untuk membangun aliansi dengan negara-negara lemah, seperti Myanmar, Kamboja, dan Laos.
"Semakin kecil negara dan semakin besar kebutuhannya, semakin berat pula tekanan dari Beijing," tuturnya.
Dia mengutip kunjungan yang telah dilakukannya untuk membangun hubungan pertahanan dengan Malta, Mongolia, dan Palau, serta rencana AS untuk menghadirkan pertahanan lebih besar di Eropa Timur, termasuk pangkalan militer di Polandia.
Lebih lanjut Esper menggarisbawahi perlunya membangun hubungan lebih dekat dengan negara demokrasi yang berpikiran sama seperti India dan Indonesia.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto baru saja bertemu dengannya di Washington membahas kerja sama keamanan. Pada pekan depan dia akan mengunjungi India.