"Korut telah menunjukkan pola aktivitas yang mengganggu dan berbahaya di dunia maya, serta tidak konsisten dengan kesepakatan yang berkembang tentang tanggung jawab negara dalam berperilaku di dunia maya," buniy pernyataan kementerian keuangan, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Jumat (7/9/2018).
"Kebijakan kami adalah meminta pertanggungjawaban Korut dan menunjukkan kepada pemerintah bahwa ada harga yang harus dibayar atas tindakan provokatif dan tidak bertanggung jawab ini."
Pada 2014, pejabat AS menuduh hacker Korut, yang saat itu tak disebutkan identitasnya, bertanggung jawab atas serangan siber masif terhadap Sony Pictures yang mengakibatkan kebocoran dokumen dan data internal.
Serangan itu terjadi setelah Pyongyang mengirim surat kepada PBB, menuntut agar Sony tidak melanjutkan film 'The Interview' yang bercerita soal pembunuhan Kim Jong Un atas dukungan AS.
Lalu peretasan bank sentral Bangladesh menyebabkan setidaknya 81 juta dolar AS dicuri dan ditransfer ke sejumlah rekening di Filipina serta tempat lain. Sebagian besar dari uang itu tidak dikembalikan.