Para menteri luar negeri dan perwakilan ASEAN telah sepakat bahwa blok itu harus lebih bertekad untuk membawa solusi damai di Myanmar sesegera mungkin. Mereka menilai, situasi Myanmar tetap kritis dan rapuh.
"Para menteri luar negeri menyatakan keprihatinan dan kekecewaan atas tidak ada kemajuan signifikan dalam implementasi konsensus lima poin," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam konferensi pers setelah pertemuan.
Beberapa pekan terakhir, dunia telah menyaksikan beberapa insiden paling berdarah di Myanmar. Di antaranya pengeboman penjara terbesar Myanmar dan serangan udara di Negara Bagian Kachin yang menurut media lokal menewaskan sedikitnya 50 orang.
"Tindakan kekerasan harus segera dihentikan. Dan Indonesia telah menyebutkan bahwa permintaan ini harus segera disampaikan kepada Tatmadaw (militer Myanmar)," kata Retno.
ASEAN telah lama memiliki kebijakan non-intervensi dalam urusan kedaulatan anggota. Namun beberapa negara telah menyerukan agar blok tersebut lebih berani dalam mengambil tindakan terhadap junta.