JAKARTA, iNews.id - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tetap berkomitmen pada rencana perdamaian yang disepakati dengan penguasa militer Myanmar. Perwakilan dari Myanmar tidak hadir dalam pertemuan ASEAN ini.
Pertemuan khusus para menteri luar negeri Asia Tenggara itu diadakan di Jakarta, Kamis (27/10/2022). Dalam pertemuan ini, para anggota ASEAN membahas rencana perdamaian Myanmar yang terhenti.
Sebelumnya, para jenderal Myanmar telah dilarang hadir dalam pertemuan tingkat tinggi ASEAN sejak tahun lalu. Saat itu, tentara menggulingkan pemerintah terpilih pemenang Nobel, Aung San Suu Kyi
Militer Myanmar juga menahan Suu Kyi dan ribuan aktivis. Tentara juga meluncurkan tindakan keras mematikan yang telah menimbulkan gerakan perlawanan bersenjata di negara tersebut.
ASEAN menilai, Junta tidak berbuat banyak untuk menghormati komitmennya terhadap apa yang disebut 'konsensus perdamaian lima poin' yang disepakati dengan kelompok itu tahun lalu. Hal itu memicu frustrasi yang berkembang di antara beberapa anggota.
Konsensus lima poin di antaranya penghentian segera kekerasan, memulai dialog menuju kesepakatan damai. Selanjutnya memungkinkan utusan ketua ASEAN untuk memfasilitasi mediasi dan memunginkan bagi ASEAN untuk memberikan bantuan kemanusiaan.