Grup Kampanye 4 Hari Kerja di Inggris juga membagikan pengalaman mereka kepada proyek percontohan melibatkan sekitar 70 perusahaan di dunia yang mempekerjakan sekitar 3.300 karyawan. Perusahaan tersebut melakukan uji coba 4 hari kerja melibatkan peneliti dari Universitas Cambridge dan Oxford, perguruan tinggi di Boston, serta lembaga think tank Autonomy.
Dalam pernyataan pada September, sekitar 88 persen dari perusahaan yang terlibat uji coba menyatakan, 4 hari kerja dalam seminggu berkontribusi positif untuk bisnis. Sekitar 95 perusahaan menyatakan produktivitas tetap sama atau meningkat dibandingkan dengan 5 hari kerja.
Direktur Kampanye 4 Hari Kerja Inggris Joe Ryle mengatakan, penerapan skema ini menemukan momentum yakni saat perusahaan bersiap menghadapi resesi yang panjang.
“Kami ingin melihat 4 hari kerja seminggu tanpa memotong gaji menjadi kebiasaan di negara ini pada akhir dekade. Kami berharap ada lebih banyak perusahaan yang mendaftar selama beberapa tahun ke depan,” katanya.