NAIROBI, iNews.id - Hasil autopsi awal jenazah anak-anak korban sekte sesat di Kenya mengungkapkan, mereka tewas kelaparan dan sesak napas.
Informasi itu disampaikan ahli patologi pemerintah pada Senin (1/5/2023). Sebelumnya, para penyelidik memulai autopsi pertama pada lebih dari 100 mayat yang terkait dengan sekte sesat yang memerintahkan jemaatnya puasa hingga mati untuk bertemu Tuhan.
"Umumnya, sebagian besar dari mereka mengalami kelaparan. Kami melihat ciri-ciri orang yang belum makan. Tidak ada makanan di perut. Dua menunjukkan tanda-tanda sesak napas," kata kepala ahli patologi pemerintah, Johansen Oduor kepada wartawan.
Pada hari Senin, para penyelidik mengaku telah menyelesaikan 10 autopsi, terdiri atas sembilan anak berusia antara 18 bulan hingga 10 tahun. Sementara satu lagi merupakan perempuan dewasa.
Sebelumnya, petugas menemukan 101 mayat di kuburan dangkal di Hutan Shakahola, Kilifi. Pihak berwenang mengatakan mereka yang tewas adalah pengikut Gereja Good News International, yang dipimpin oleh pendeta Paul Mackenzie. Dia dituduh menginstruksikan para pengikutnya untuk mati kelaparan agar menjadi yang pertama pergi ke surga sebelum akhir dunia.
Delapan anggota sekte yang ditemukan kurus kering di hutan kemudian meninggal. Sejauh ini, 44 orang telah diselamatkan.