Sementara itu, di wilayah La Lima, warga terpaksa bertahan di atap rumah karena banjir yang semakin tinggi. Mereka mengaku makan seadanya sambil menunggu evakuasi dari tim penyelamat.
"Kami tidak bisa meninggalkan rumah kami karena air banjir sudah mencapai leher," kata Munguia Figueroa, penduduk La Lima.
Menteri Luar Negeri Guatemala, Lisandro Rosales, melalui Twitter meminta bantuan organisasi internasional maupun negara tetangga dalam mengatasi dampa Topan Eta.
"Kehancuran yang disebabkan Badai Eta sangat besar bagi keuangan publik dan di saat bersama kami kritis karena Covid-19," demikian kicaunya.
"Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk mempercepat proses pemulihan dan rekonstruksi," lanjutnya.