Hasilnya, keesokan hari, tim SAR menemukan tanda HELP di sebuah pulau.
“Sebagai bukti luar biasa atas keinginan mereka untuk diselamatkan, para pelaut membuat tanda ‘HELP’ di pantai menggunakan daun palem yang menjadi faktor penting dalam penemuan mereka,” kata koordinator misi SAR AL AS, Chelsea Garcia, dikutip dari AFP.
Meski sudah ditemukan, ketiga korban tak bisa dievakuasi di hari yang sama karena pesawat tak mungkin mendarat. Kru hanya menjatuhkan bantuan darurat, berisi kebutuhan bagi para korban. Sehari kemudian evakuasi juga belum bisa dilakukan. Pesawat AL AS menjatuhkan radio sebagai alat komunikasi.
Dari situ diketahui bahwa para korban dalam kondisi sehat dan memiliki cukup makanan dan air minum. Mereka baru dievakuasi pada Selasa (3/4/2024) pagi menggunakan kapal Penjaga Pantai lalu dibawaa ke Polowat Atoll.
Ini bukan kali pertama orang hilang ditemukan setelah membuat tanda. Pada Agustus 2020, tiga pelaut Mikronesia yang juga terdampar di Pikelot Atoll ditemukan pesawat militer Australia dan AS setelah melihat tulisan 'SOS' di pantai.