Demonstrasi bermula dari karena kemarahan mahasiswa terhadap pemangkasan 30 persen pekerjaan di pemerintahan bagi keluarga yang memperjuangkan kemerdekaan dari Pakistan.
Namun beberapa pengamat mengatakan, kekerasan terbaru ini juga didorong masalah ekonomi, seperti tingginya inflasi dan menyusutnya cadangan devisa.
Demonstrasi ini telah membuka perpecahan politik lama dan sensitif antara mereka yang memperjuangkan kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan pada 1971 dan mereka yang dituduh bekerja sama dengan Islamabad.
Kelompok pertama, termasuk Partai Liga Awami yang pimpinan Hasina, menuduh para demonstran sebagai "razakar", sebutan yang merujuk pada kolaborator di era kemerdekaan.