Gambar-gambar yang diposting di Twitter oleh juru bicara pemerintah Kongo Patrick Muyaya menunjukkan sebuah jalan utama rusak parag pasca-banjir surut. Kerumunan orang yang menyaksikan kerusakan tersebut.
"Di Jalan Nasional 1 ada lubang besar. Hanya pejalan kaki yang bisa lewat. Kami tidak mengerti bagaimana air memotong jalan," kata warga setempat Gabriel Mbikolo.
Kota Kinshasa awalnya merupakan desa nelayan di tepi Sungai Kongo. Namun desa itu tumbuh menjadi salah satu kota besar terbesar di Afrika dengan populasi sekitar 15 juta jiwa.
Urbanisasi cepat yang tidak diatur dengan baik telah membuat kota ini semakin rentan terhadap banjir bandang setelah hujan lebat. Parahnya lagi, bencana itu makin sering terjadi akibat perubahan iklim.
Sebelumnya, pada 2019, sedikitnya 39 orang tewas di Kinshasa ketika hujan deras membanjiri kawasan dataran rendah dan beberapa bangunan runtuh dan jalanan rusak.