"Banyak orang meninggal karena Anda dan kelalaian orang-orang Anda. Jika Anda benar-benar mengambil tindakan darurat sebelumnya dan telah memperingatkan orang-orang, ini tidak akan terjadi," tulis pengguna Twitter NJJM.
Anggota parlemen Klang Charles Santiago mengatakan, banyak keluarga masih terjebak di atap rumah mereka. Ini karena ketinggian air masih berbahaya.
Dia pun mengkritik pemerintah yang lamban dalam mengaktifkan upaya penyelamatan dan bantuan.
"Alasan pemerintah terkait ketinggian air yang terlalu tinggi dan menunda penyelamatan dan distribusi makanan tidak dapat diterima. Pemerintah memiliki begitu banyak aset seperti kapal, helikopter, dan tim yang terlatih secara profesional," katanya.
Anggota parlemen Partai Aksi Demokrat (DAP), Ong Kian Ming melalui akun Facebooknya mengaku menggunakan dua kayak sendiri untuk melakukan misi penyelamatan di Taman Sri Muda mulai Minggu.
Dia mengatakan, hal itu merupakan tantangan karena daerah permukiman tersebut memiliki lebih dari 10.000 penduduk. Ketinggian air mencapai 2,4 meter. Dia mengaku berhasil menyelamatkan sekitar 40 orang.
Anggota parlemen oposisi di Parlemen mengajukan pertanyaan mengapa pihak berwenang begitu tidak siap menghadapi banjir yang parah tersebut.
"Ini telah mempengaruhi ribuan korban. Beberapa mengungsi di atap rumah mereka, dan ini terjadi di Lembah Klang, daerah paling maju di Malaysia," kata Sekretaris Jenderal DAP, Lim Guan Eng.