SHANGHAI, iNews.id - China menyatakan akan terus melanjutkan kerja sama bidang energi dengan Rusia. Keduanya mengklaim kerja sama itu didasari rasa hormat dan saling menguntungkan.
Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri China pada Senin (5/12/2022). Pernyataan ini muncul bersamaan dengan mulai diterapkannya pembatasan harga minyak mentah Rusia oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE) juga Australia.
Dilansir dari kantor berita Rusia, RIA, pada tahun ini, China telah meningkatkan pembelian campuran minyak Ural Rusia.
Sementara itu, di hari yang sama, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin terlibat pembicaraan dengan mitra dari China, Perdana Menteri China Li Keqiang untuk ketiga kalinya.
Dilansir dari TASS, dalam pertemuan reguler ke-27 antara kepala pemerintahan kedua negara yang diadakan dalam format konferensi video itu, PM Keqiang mengatakan, Beijing bermaksud memperdalam kerja sama dengan Moskow di banyak bidang. Hal ini tentunya demi kepentingan rakyat kedua negara.
"China siap untuk terus memperdalam kerja sama skala penuh dengan mitra Rusia kami untuk kepentingan rakyat, perdamaian di planet ini, stabilitas regional, dan pembangunan serta kemakmuran semua negara," katanya.