Dia menambahkan, Ukraina semakin terdesak, menghadapi situasi yang semakin buruk di garis depan pertempuran.
Perjanjian tersebut, lanjut dia, merupakan hasil negosiasi yang kompleks, mencari keseimbangan dari sekian banyak kepentingan, dan mempertimbangkan kenyataan di lapangan.
“Mungkin seorang politikus yang mengutamakan tanah air di atas kepentingannya sendiri, bahkan di atas kepentingan majikannya, akan mempertimbangkan usulan tersebut,” kata Peskov.
Dia juga menyoroti perlunya sistem jaminan keamanan pada semua masalah lain.
Putin pada Jumat lalu mengatakan, Rusia siap menegosiasikan gencatan senjata dengan Ukraina jika negara itu menarik seluruh pasukan dari wilayah-wilayah baru. Wilayah itu merujuk pada empat kawasan Ukraina yang dicaplok Rusia melalui referendum yang tak diakui oleh dunia internasional.
Selain itu, kata Putin, Ukraina juga harus membatalkan rencananya untuk bergabung dengan NATO.
Mengomentari pernyataan Putin itu, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan usulan itu bertentangan dengan akal sehat. Dia menegaskan, usulan Putin yakni Ukraina harus merelakan wilayah-wilayahnya untuk diserahkan ke Rusia tak masuk akal.