TEHERAN, iNews.id – Fakta-fakta terkait perang Israel dan Iran selama 12 hari mulai terungkap setelah kedua pihak berdamai. Salah satu yang mencuat adalah bagaimana bisa Israel menyusup wilayah Iran dan melakukan serangan mematikan dari dalam wilayah musuhnya.
Ketegangan antara Iran dan Israel tidak hanya terjadi di langit dan perbatasan. Medan pertempuran bergeser ke dalam negeri. Pemerintah Iran memperingatkan ancaman serius dari aksi sabotase yang dilakukan agen-agen Mossad, badan intelijen luar negeri Israel, melalui jaringan lokal di wilayahnya sendiri.
Peringatan itu mencuat setelah aparat Iran menangkap dua warga Iran yang dituduh bekerja sebagai agen Mossad dalam sebuah operasi pada 15 Juni lalu di Distrik Rey, kawasan strategis di sekitar Teheran.
Juru Bicara Kepolisian Nasional Iran Saeed Montazer Al Mahdi mengatakan, penangkapan tersebut mengungkap rencana serangan yang sangat terorganisir.
“Selama dua operasi terpisah, dua agen Mossad ditangkap. Lebih dari 200 kilogram bahan peledak, 23 drone kamikaze, peluncur, serta sistem kendali disita dari mereka,” katanya, seperti dikutip kantor berita Fars.
Iran menilai temuan ini sebagai indikasi bahwa Israel tidak hanya melancarkan serangan militer terbuka, seperti serangan udara ke fasilitas nuklir Natanz, tetapi juga mengandalkan strategi perang bayangan dan sabotase internal untuk melumpuhkan kemampuan pertahanan Iran dari dalam.
Lebih mencemaskan, penangkapan ini bukan kejadian tunggal. Dua agen Mossad lain sebelumnya diamankan di Provinsi Alborz, diduga terlibat dalam pembuatan bom dan distribusi bahan peledak. Bahkan, aparat menemukan kendaraan berisi drone dan menjinakkan bom berdaya ledak tinggi di jalanan Teheran pada pekan sebelumnya.