BEIRUT, iNews.id – Sekelompok pengunjuk rasa yang dipimpin para purnawirawan Tentara Lebanon menyerbu Gedung Kementerian Luar Negeri di Kota Beirut, Sabtu (8/8/2020). Massa demonstran pun menyatakan kantor milik pemerintah itu sebagai “markas besar revolusi”.
Pengambilalihan paksa Kantor Kemlu Lebanon itu disiarkan langsung di TV lokal. Aksi itu bisa terjadi karena sebagian besar perhatian aparat keamanan terfokus pada demonstrasi lain yang juga berlangsung tegang di jalan kota itu.
Massa pengunjuk rasa di jalan itu melampiaskan amarah mereka kepada elite politik yang mereka anggap bertanggung jawab atas ledakan dahsyat dan mematikan di ibu kota Lebanon itu, Selasa (4/8/2020). Mereka juga memasang tiang gantungan di lapangan utama sejak Jumat (7/8/2020) kemarin.
Tiang gantungan itu sebagai simbol tuntutan agar para pejabat yang dinilai bertanggung jawab dalam ledakan Beirut beberapa hari lalu segera diadili dan dihukum. “Ada kebencian dan ada darah antara kami dan pemerintah kami. Rakyat ingin membalas dendam,” kata seorang pengunjuk rasa, Najib Farah (35), kepada AFP.
Di jalan menuju Gedung Parlemen Lebanon, para pemuda melemparkan batu ke arah aparat keamanan. Petugas yang berjaga di sekitar gedung itu pun membalasnya dengan menembakkan gas air mata.