STOCKHOLM, iNews.id – Pengeluaran militer global tahun lalu meningkat sebesar 3,7 persen. Totalnya mencapai rekor tertinggi baru sebesar 2.240 miliar dolar AS atau setara Rp33.523 triliun.
Hal itu terungkap lewat data baru yang diterbitkan oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) pada Senin (24/4/2023). Adapun tiga pembelanja militer terbesar yaitu Amerika Serikat, China, dan Rusia.
“Pengeluaran militer dunia tumbuh selama delapan tahun berturut-turut. Pada 2022 mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar 2.240 miliar dolar AS,” ungkap SIPRI dalam laporannya.
“Sejauh ini, peningkatan paling tajam dalam pengeluaran militer (lebih dari 13 persen) terlihat di Eropa,” kata lembaga think tank yang berbasis di Swedia itu lagi.
Amerika Serikat mempertahankan posisinya sebagai pembelanja militer terbesar di dunia dengan pengeluaran militernya mencapai 877 miliar dolar AS pada tahun lalu. Jumlah itu mencakup 39 persen dari total pengeluaran militer global.
“Peningkatan pengeluaran AS sebesar 0,7 persen pada 2022 akan menjadi lebih besar jika bukan karena tingkat inflasi tertinggi sejak 1981,” kata SIPRI.
Di posisi kedua ada China yang pada tahun lalu menghabiskan 292 miliar dolar AS untuk belanja pertahanannya. Jumlah itu 4,2 persen lebih banyak daripada 2021, menurut SIPRI.