BAGHDAD, iNews.id - Sebuah komite telah dibentuk guna menginvestigasi bentrok antara demonstran dan pasukan keamanan di Baghdad, Irak. Dalam bentrokan, sejumlah orang dilaporkan tewas dan cedera.
Komando Operasi Gabungan Irak mengatakan, Perdana Menteri (PM) Irak Mustafa al-Kadhimi memerintahkan pembentukan komite khusus. Tugas komite tersebut untuk menyelidiki bentrokan antara pasukan keamanan dan demonstran yang terdiri atas pendukung partai-partai yang memperdebatkan hasil pemilihan umum Oktober lalu.
Hasil pemilu dipandang sebagai penolakan pemilih terhadap pengaruh asing, khususnya Iran. Pihak-pihak yang memperdebatkan hasil tersebut mengatakan ada kejanggalan dalam proses pemungutan suara dan penghitungan suara. Namun mereka belum memberikan bukti kuat atas klaim mereka.
Partai-partai yang memperoleh keuntungan terbesar dalam pemilihan Oktober di Irak termasuk ulama Muslim Syiah populis Moqtada al-Sadr. Dia secara terbuka menentang campur tangan Iran dalam politik Irak dan menyerukan agar semua pasukan Barat yang tersisa untuk mundur dari negara itu.
Dilansir dari Kantor berita Irak INA, sesuai perintah al-Kadhimi, komite juga akan menginvestigasi Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), sebuah organisasi yang didukung negara yang sebagian besar terdiri atas milisi Syiah yang didukung oleh Iran.