BEIJING, iNews.id – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengadakan percakapan telepon dengan Menlu China, Wang Yi, Senin (14/3/2022). Dalam kesempatan tersebut, Wang menyampaikan kepada Retno pandangannya soal perang Rusia dan Ukraina.
Menurut Wang, China akan terus memainkan peran konstruktif dalam meredakan ketegangan antara dua negara bekas Uni Soviet itu, serta mencegah krisis kemanusiaan di Ukraina.
“China akan terus memainkan peran konstruktif dengan caranya sendiri dalam mengurangi ketegangan, memajukan pembicaraan damai dan mencegah krisis kemanusiaan,” kata Wang seperti dikutip kantor berita Sputnik dari Kementerian Luar Negeri China, Selasa (15/3/2022).
Dia mengatakan, di balik krisis di Ukraina, ada kejengkelan terhadap pertentangan dalam isu keamanan Eropa yang terakumulasi dalam waktu yang lama. Karenanya, untuk mencapai stabilitas jangka panjang di Eropa, Uni Eropa, NATO, dan Rusia harus melakukan dialog yang setara dan membentuk sistem keamanan yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan.
“Sanksi sepihak hanya akan memperumit situasi dan memperparah pertentangan. Interaksi dan konsultasi adalah kebijaksanaan politik dan tradisi diplomatik negara-negara Timur, dan telah terbukti keefektifannya dalam perbuatan,” kata Wang.
Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari. Operasi itu sebagai tanggapan atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) kepada Moskow, agar memberikan mereka perlindungan terhadap serangan intensif oleh pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.