Pada 1862 saat terjadi perubahan peraturan, tokoh Cape Malay membeli properti di sekitar makam dan mendirikan sejumlah bangunan di sekitarnya. Sejak saat itu, para pengunjung Kramat Festival bisa menginap di properti-properti tersebut.
Imam Adam dan Ebrahim Peters merasa menjadi bagian dari keluarga nusantara. Kedua mengharapkan kerja sama dengan KJRI Cape Town dalam penyelenggaraan Kramat Festival. Mejurut jadwal, festival berikutnya dilaksanakan pada April 2025 saat libur paskah. Pada umumnya Kramat Festival dihadiri ribuan warga Cape Malay.
Konjen RI memandang Kramat Festival sebagai tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun harus dijaga. "Kramat Festival menjadi instrumen penting untuk memperkuat silaturahmi. Selain itu untuk promosi aneka kuliner, produk-produk dan berbagai ragam tari budaya nusantara," tuturnya.
Menurut dia, Kramat Festival juga penting untuk merekatkan Indonesia dengan Cape Town Afsel yang memiliki kedekatan hubungan sosial budaya sejak lama.
Pada pertemuan kemarin, Konjen Tudiono juga mengundang Imam Adam dan Ebrahim Peters untuk hadir di acara Indonesian Folk Market (IFM) yang diselnggarakan oleh KJRI Cape Town pada 9 November 2024 di halaman KJRI Cape Town dan Indonesian Film Festival pada 10-11 November 2024 di Castle of Good Hope.