WASHINGTON DC, iNews.id – Seorang remaja perempuan berusia 12 tahun dan dua gadis lainnya berusia 13 tahun ditangkap minggu ini di Washington DC, Amerika Serikat. Mereka diduga melakukan serangan brutal terhadap seorang kakek penyandang disabilitas hingga menyebabkan korban tewas.
New York Post pada Sabtu (30/3/2024) melansir, peristiwa penganiayaan dan pembunuhan itu terjadi pada tahun lalu. Para pelaku mengejar korban bernama Reggie Brown (64) melalui sebuah gang kecil dan menginjaknya sampai mati.
Kelakuan biadab ketiga gadis muda itu rupanya tertangkap kamera. Para detektif yang mengusut kasus itu menyebut perbuatan para pelaku sebagai sebagai pembunuhan yang mengerikan. Serangan terhadap Brown itu berlangsung pada tengah malam 17 Oktober 2023.
Rekaman video menunjukkan, sekelompok lima gadis mengejar lelaki tua cacat itu di sebuah gang dan menyerangnya dari pagar rantai saat korban berusaha mati-matian untuk melarikan diri. Para pelaku lalu membenturkan kepala pria malang itu ke beton sebelum menarik celananya hingga ke mata kaki dan menggunakan ikat pinggangnya sendiri untuk memukulinya.
Semua adegan itu diungkapkan oleh para penyidik dalam kesaksian mereka di pengadilan pada Jumat (29/3/2024), menurut Washington Post. Tak cuma sampai di sit, gerombolan remaja edan itu juga diduga tertawa ketika Brown mulai mengeluarkan darah dari kepalanya. Salah satu gadis bahkan berteriak: “Dia bocor!”
Brown ditemukan tewas di jalan sebelum jam 01.00 pagi. Menurut polisi, dia menderita luka parah akibat penyerangan itu. Hasil autopsi kemudian menunjukkan bahwa cara kematiannya akibat trauma benda tumpul.
Menurut polisi, Brown adalah penyandang cacat dan memiliki masalah kesehatan mental. Kepalanya juga pernah mengalami cedera parah. Sementara hanya ada dua jari di masing-masing tangannya.
“Paman saya benar-benar tidak pantas menerima ini,” kata keponakan Brown kepada News4.
“Dia dikenal di daerah ini selama bertahun-tahun, jadi kejadian ini terjadi di tempat dia tinggal selama 64 tahun. Ini gila. Mereka (para pelaku) harus bertanggung jawab!” ujarnya.