Biden Kirim Bantuan Senjata Senilai Rp11,4 Triliun untuk Ukraina, dari 2.000 Rudal hingga 5.000-an Senapan

Umaya Khusniah
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan mengirimkan bantuan keamanan bagi Ukraina untuk melawan gempuran Rusia, Rabu (16/3/2022). (Foto/tangkapan layar video Reuters)

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan bantuan persenjataan senilai 800 juta dolar AS atau sekitar Rp11,4 triliun ke Ukraina. Dengan begitu, total bantuan keamanan AS yang diberikan ke Ukraina telah menjadi 1 miliar dolar AS hanya dalam seminggu terakhir dan seluruhnya 2 miliar dolar AS. 

Tambahan bantuan ini diumumkan oleh Biden, pada Rabu (16/3/2022). Dilansir dari situs resmi Gedung Putih, Departemen Pertahanan akan langsung mengirimkan bantuan tersebut ke militer Ukraina. Persenjataan  itu untuk membantu mereka mempertahankan negaranya dari invasi Rusia yang dinilai tidak beralasan.

Adapun paket bantuan keamanan senilai 800 juta dolar AS dari Biden untuk Ukraina meliputi:

1. 800 sistem anti-pesawat Stinger

2. 2.000 sistem rudal Javelin

3. 1.000 senjata anti-armor ringan

4. 6.000 sistem anti-armor AT-4

3. 100 drone atau sistem udara tak berawak taktis

4. 100 peluncur granat 

5. 5.000 senapan 

6. 1.000 pistol 

7. 400 senapan mesin

8. 400 senapan

9. Lebih dari 20 juta peluru amunisi senjata kecil dan peluncur granat dan mortir

10. 25.000 set pelindung tubuh

11. 25.000 helm


Selain senjata yang tercantum di atas, bantuan keamanan Amerika Serikat yang telah diberikan kepada Ukraina meliputi:

- Lebih dari 600 sistem anti-pesawat Stinger

- Sekitar 2.600 rudal Javelin
  
- 5 helikopter Mi-17
  
- 3 kapal patroli
  
- 4 radar pelacak sistem kontra-artileri dan kontra-tak berawak

- 4 sistem radar kontra-mortir

- 200 peluncur granat dan amunisi

- 200 senapan dan 200 senapan mesin

- Hampir 40 juta butir amunisi senjata ringan dan lebih dari 1 juta butir granat, mortir, dan artileri

- 70 kendaraan beroda serbaguna mobilitas tinggi (HMMWVs) dan kendaraan lainnya

- Komunikasi yang aman, sistem deteksi peperangan elektronik, pelindung tubuh, helm, dan perlengkapan taktis lainnya

- Peralatan medis militer untuk mendukung pengobatan dan evakuasi pertempuran;

- Senjata pemusnah bahan peledak dan peralatan ranjau

- Citra satelit dan kemampuan analisis.

Presiden Joe Biden dalam kesempatan itu juga menjuluki Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang karena menyerang Ukraina. 

"Oh, saya pikir dia adalah penjahat perang," kata Biden dalam percakapan dengan seorang reporter di Gedung Putih, Rabu kemarin, dikutip dari Reuters, Kamis (17/3/2022).

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Internasional
10 jam lalu

Rusia Bantah Tudingan Trump Diam-Diam Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
11 jam lalu

Putin Tak Perintahkan Uji Coba Senjata Nuklir, tapi...

Internasional
4 hari lalu

Gawat! Rusia Siap-Siap Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
4 hari lalu

Putin Tanggapi Serius Rencana Amerika Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
5 hari lalu

Putin Ungkap Kelebihan Drone Torpedo Nuklir Poseidon, Melaju Lebih Cepat dari Kapal Perang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal