Allan Madelar (28) mengaku menunggu selama 1 jam di Kota Gonzaga, Luzon, untuk menyaksikan meteor tersebut.
"Ini memesona, warnanya indah. Langit berubah dari hitam menjadi biru kehijauan, menjadi oranye, kemudian hitam lagi," ujarnya, dikutip dari AFP, Jumat (6/9/2024).
Sementara itu tayangan video yang diunggah di Facebook menunjukkan, bola api dengan ekor oranye menerangi langit malam di atas Luzon.
"Bola api itu seperti kecebong dengan kepala sangat besar dan kepalanya sangat terang," kata de la Cruz, saksi lainnya.