Pejabat militer lain yang meminta identitasnya tak disebutkan mengatakan kepada Defence One, pelatihan tersebut dilakukan oleh pihak ketiga, namun berada di bawah pengawasan pasukan AS dan mitra asing. Tidak jelas di mana pelatihan diberikan serta lembaga apa yang melatih tentara Ukraina mengoperasikan rudal buatan Boeing itu.
Ukraina pertama kali menggunakan rudal anti-kapal buatan AS pada Juni. Rudal itu dikirim oleh Denmark yang juga sekutu di NATO. Setelah itu AS menjanjikan dua versi Harpoon sistem yang bisa dipasang di truk sebagai bagian dari paket bantuan 1 miliar dolar AS untuk Ukraina.
Menjelang pengiriman itu, seorang penasihat senior Ukraina mengatakan Pentagon sedang mempersiapkan rencana untuk menghancurkan Armada Laut Hitam Rusia. Paket ruda itu mencakup senjata anti-kapal seperti Harpoon.
Namun para pejabat AS membantah pernyataan pejabat Ukraina itu, meskipun mengakui telah melatih tentara Ukraina sebelumnya.