Penyelidik, termasuk petugas dari unit anti-teror dan intelijen, memusatkan perhatian pada bagaimana pelaku bisa menembus pos pemeriksaan militer dan polisi sambil membawa bom berdaya ledak tinggi.
Belum ada pihak bertanggung jawab. Kelompok militan paling aktif di kawasan itu, Taliban Pakistan atau disebut Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sempat disebut-sebut sebagai pelakunya. Namun TTP membantah membolehkan serangan di masjid, meski kelompok itu tengah meningkatkan serangan terhadap polisi.
Kepala kepolisian provinsi Moazzam Jah Ansari mengatakan, pihaknya mencurigai faksi sempalan dari TTP yang disebut Jamatul Ahrar.