Bos Produsen Senjata Top Jerman Yakin AS Tak Akan Bantu Eropa jika Diserang Musuh

Ahmad Islamy Jamil
CEO Rheinmetall, Armin Papperger. (Foto: Reuters)

DUSSELDORF, iNews.id – Pemimpin perusahaan senjata terbesar Jerman, Rheinmetall, meyakini Amerika Serikat (AS) tidak akan memberikan bantuan kepada Eropa ketika wilayah itu diserang musuh. Hal itu terungkap lewat laporan surat kabar Financial Times (FT), awal pekan ini.

Jika sewaktu-waktu potensi konflik menyebar di Eropa dan berubah menjadi perang skala besar, AS diperkirakan akan memfokuskan perhatiannya ke Asia. “Kemudian Eropa akan sendirian sepenuhnya (menghadapi perang itu),” kata CEO Rheinmetall, Armin Papperger, seperti dikutip FT, Senin (1/4/2024).

Dia menuturkan, dalam beberapa tahun ini, negara-negara Eropa terlalu bersandar kepada janji AS untuk memberikan perlindungan terhadap ancaman militer. Akan tetapi, di masa depan hal semacam itu tidak akan terjadi lagi. Itu dibuktikan oleh tindakan para anggota DPR AS dari Partai Republik yang memblokir bantuan militer untuk Ukraina.

Papperger mengatakan, perjuangan untuk membangun kembali kapasitas militer Jerman harus dilanjutkan tanpa memedulikan apa pun hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 yang akan digelar pada November nanti. Apalagi jika sampai mantan Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih, tuntutan produksi militer Jerman dipastikan akan jadi lebih tinggi dari yang ada sekarang. 

CEO Rheinmetall itu pun menyerukan kepada para pemimpin Eropa agar lebih memacu lagi berbagai upaya untuk mengonsolidasikan produksi alutsista di Benua Biru. Dia yakin, langkah tersebut akan menjadikan Eropa mandiri dan mampu bersaing dengan industri pertahanan AS.

Rusia melancarkan agresi militer di Ukraina pada Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin telah beberapa kali mengatakan, Moskow tidak akan menyerang negara-negara NATO. Rusia juga tidak mengancam siapa pun, namun tidak akan tinggal diam menyaksikan tindakan yang berpotensi membahayakan kepentingan nasionalnya.

Sesuai dengan Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara, serangan terhadap satu sekutu dianggap sebagai serangan terhadap seluruh NATO, yang memungkinkan pemberian bantuan yang sesuai kepada anggota mana pun jika terjadi serangan.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
13 jam lalu

Nah, Utusan Khusus Trump Sebut AS Tak Berniat Caplok Greenland dari Denmark

Internasional
16 jam lalu

Trump Tepis Ingin Rebut Greenland karena Sumber Daya Alam: Amerika Sudah Punya Banyak!

Internasional
1 hari lalu

Trump Tegaskan Ingin Rebut Greenland, Singgung Ancaman Rusia dan China

Internasional
1 hari lalu

Habiskan Rp11.317 Triliun, Bisnis Perang Jadi Mesin Uang di Tengah Krisis Global

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal