Beberapa pengamat menilai, insiden ini merupakan cara bagi Putin untuk memperingatkan orang yang mengkhianati dirinya atau tidak mau mendukung pemerintah.
Seperti diketahui, Prigozhin memimpin pemberontakan untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia pada 23-24 Juni. Aksi selama sekitar 24 jam itu akhirnya berhenti setelah dia mencapai kesepakatan dengan Kremlin yang difasilitasi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Bulan lalu Biden juga berkelakar mengenai Prigozhin. Dia mengatakan, akan lebih waspada jika berada di posisi Prigozhin.
"Jika saya jadi dia, saya akan berhati-hati dengan apa yang saya makan. Saya akan mengawasi menu saya. Tapi semua itu hanya candaan. Saya rasa, tidak ada di antara kita yang tahu pasti bagaimana masa depan Prigozhin di Rusia," kata Biden, saat itu.