Dia berjanji akan menyerang Hizbullah dengan keras jika melanggar kesepakatan.
Proposal gencatan senjata itu didasarkan pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang mengakhiri perang besar sebelumnya antara Hizbullah dan Israel pada 2006.
Kesepakatan tersebut mengharuskan Hizbullah mundur sekitar 30 km dari garis perbatasan dengan Israel yakni sampai di seberang Sungai Litani. Militer Israel juga akan mundur dari Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.
Selain itu Tentara Nasional Lebanon akan dikerahkan ke perbatasan kedua negara.
Ironisnya gencatan senjata ini disahkan justru di tengah gencarnya serangan Israel ke Beirut pada Selasa malam. Bahkan Israel seolah memanfaatkan waktu jeda sampai pukul 04.00 dengan menggempur Beirut besar-besaran.
Anggota parlemen Lebanon Amin Sherri mengatakan, Israel ingin menghukum rakyat Lebanon, khususnya para pendukung kelompok Hizbullah, menjelang gencatan senjata. Serangan membabi-buta Israel dianggapnya sebagai balas dendam.
"Musuh Israel ingin membalas dendam kepada para pendukung perlawanan dan seluruh rakyat Lebanon," kata Sherri, dikutip dari Al Jazeera.