Sejak penggulingan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021, konflik kelompok etnis minoritas dengan pasukan junta semakin memanas. KIA termasuk salah satu yang memperjuangkan otonomi lebih besar bagi etnis Kachin sejak 60 tahun. Kelompok ini terang-terangan menyuarakan dukungan terhadap perlawanan anti-junta.
Sementara itu pemerintah bayangan Myanmar Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) menyampaikan kesedihan atas serangan itu seraya mendesak PBB dan komunitas internasional untuk ikut terlibat menghentikan kekejaman junta.
"Militer teroris dengan sengaja melakukan pembunuhan massal dengan pengeboman udara menargetkan konser yang besar. Tindakan militer teroris jelas melanggar hukum internasional," bunyi pernyataan NUG.