Di setiap jenazah tertulis pesan, "Ini akan terjadi pada semua orang yang menculik, memeras, dan menarik biaya."
Perang antargeng dimulai pada Oktober 2020 setelah pemimpin El Chapo yang baru, Ismael 'El Mayo' Zambada, mengancam membuat rusuh sampai wilayah itu berada dalam genggamannya.
Dia mengancam akan ada kepala yang ditebas, bahkan mengancam pejabat pemerintah setempat.
El Mayo mengambil alih pimpinan kartel setelah El Chapo diekstradisi ke AS dan dihukum penjara tahun lalu.
Perang angatareng narkoba El Chapo dan JNGC menyebabkan hampir 250 orang dibantai dalam sebulan.