Bukan Tarif, Ini Senjata Ampuh China Perang Dagang Lawan AS

Anton Suhartono
Xi Jinping menegaskan tak takut perang dagang melawan AS (Foto: AP)

HONG KONG, iNews.id - Presiden China Xi Jinping menegaskan tak takut perang dagang melawan Amerika Serikat (AS). Dia telah menyiapkan senjata, bukan dengan menerapkan tarif masuk tinggi sebagaimana diberlakukan AS terhadap negaranya, tapi dengan cara lain.

China membatasi ekspor mineral langka atau kritis ke AS, bahan yang sangat dibutuhkan bagi industri strategis dan keamanan.

Mineral langka, komponen vital untuk berbagai jenis teknologi canggih, menjadikan China sebagai negara dominan. Sumber daya alam itu menjadi salah satu senjata ampuh dalam perang dagang melawan AS. Tidak seperti pemberlakun tarif, mineral langka menjadi kartu truf China yang sulit dilawan AS.

Mineral langka terdiri atas 17 elemen yang ketersediannya sebenarnya lebih melimpah dibandingkan emas serta bisa ditemukan di banyak negara, termasuk AS. Namun, ekstraksi dan pemrosesannya sulit, mahal, dan mencemari lingkungan.

Oleh karena itu, sejak puluhan tahun, AS dan beberapa negara lain bergantung pada pasokan logam olahan ini dari China. 

Berdasarkan data Badan Energi Internasional, China menyumbang 61 persen dari produksi mineral langka. Bukan hanya itu, China juga mengendalikan tahap pemrosesannya, yakni mencapai 92 persen dari produksi global.

Dua hari setelah Trump mengumumkan tarif resiprokal sebesar 34 persen terhadap China yakni pada 2 April, Pemerintah Negeri Tirai Bambu membalas dengan memberlakukan pembatasan ekspor ke AS untuk tujuh jenis mineral langka. Aturan baru tersebut mengharuskan semua perusahaan untuk mendapatkan izin dari pemerintah untuk mengekspor tujuh mineral tersebut serta produk terkait lainnya, seperti magnet.

Magnet terbuat dari mineral langka digunakan pada ponsel, mesin mobil dan jet, serta mesin MRI. Magnet juga merupakan komponen penting dalam berbagai senjata mahal, mulai dari jet tempur siluman F-35 hingga kapal selam bertenaga nuklir.

"China menunjukkan bahwa mereka dapat mengerahkan kekuatan ekonomi yang luar biasa dengan bersikap strategis dan cermat serta benar-benar menyerang industri AS tepat di titik yang paling menyakitkan," kata Justin Wolfers, pengamat ekonomi dan kebijakan publik dari Universitas Michigan, seperti dikutip dari CNN.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
8 jam lalu

Ancam Thailand-Kamboja jika Tak Hentikan Perang, Trump: Tak Ada Orang Lain yang Bisa Lakukan!

Internasional
8 jam lalu

Thailand Blak-blakan Kecewa kepada Trump, Kenapa?

Internasional
9 jam lalu

Trump Ancam Hentikan Kerja Sama Dagang dengan Thailand-Kamboja jika Tak Hentikan Perang

Internasional
2 hari lalu

2 Tentara AS Tewas Ditembak ISIS di Suriah, Trump Murka Siapkan Pembalasan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal