DUBAI, iNews.id - Seekor merpati yang berhasil melintasi Samudera Pasifik sejauh 13.000 kilometer, dari Amerika Serikat ke Australia, terancam dibunuh. Pihak berwenang Australia menganggap burung itu berisiko membawa penyakit sehingga harus dibunuh.
Sebelumnya warga Melbourne, Kevin Celli Bird, mengatakan burung itu ditemukan pada 29 Desember 2020 di halaman belakang rumahnya dalam kondisi sangat kelelahan.
Setelah itu dia menyadari kalau burung itu milik seorang peserta lomba balap merpati di Oregon, AS. Burung hilang keluar dari jalurnya dalam kompetisi balap yang digelar pada 29 Oktober.
Kabar tentang perjalanan Joe itu bukan hanya menarik perhatian media Australia, tapi juga otoritas karantina hewan. Australia dikenal sebagai negara yang sangat ketat dalam memeriksa satwa dan barang yang masuk.
Menurut Kevin, dia mendapat telepon dari otoritas karantina pada Kamis (14/1/2021) untuk menyerahkan burung itu. Otoritas karantina akan menyewa ahli penangkap burung untuk membawa Joe.
Merpati merupakan burung langka di Australia. Tak heran jika Kevin kaget saat mendapati burung yang memiliki pita biru di kakinya itu bertengger di halaman belakang.
“Saya punya pancuran air di halaman belakang tempat untuk minum dan mencuci. Dia sangat kurus jadi saya memberikam biskuit kering dan membiarkannya tinggal di sana," kata Kevin, dikutip dari KT, Jumat (15/1/2021).
Keesokan harinya, Joe masih terlihat di pancuran dalam kondisi yang masih lemah untuk terbang. Namun burung itu tak takut dengan Kevin saat didekati.