3. China
China mengandalkan tanggul di tepi sungai guna menangkal banjir. Tak heran China menjadi negara dengan sistem tanggul terpanjang di dunia. Langkah lainnya, China menerapkan proyek restorasi dengan menanam miliaran pohon yang bisa menyerap lebih banyak air di hulu.
Berdasarkan hasil riset, penanaman pohon di dataran tinggi bisa mengurangi banjir sampai 30 persen.
Melansir laman The World, para pakar Universitas Arizona mengatakan banjir di China tidak akan hilang. Perubahan iklim sangat berpengaruh di sepanjang Sungai Yangtze.
Dalam beberapa tahun mendatang, pemerintah Negeri Tirai Bambu akan menciptakan sponge city atau kota spons yang dapat mencegah banjir dan mengurangi emisi.
4. Jepang
Jepang termasuk negara yang rawan bencana banjir, salah satunya disebabkan badai. Negara di tepi Pasifik itu dilanda puluhan kali badai dalam setahun.
Para insinyur Jepang pun mengembangkan sistem kanal dan pintu air yang kompleks. Sistem ini dibangun setelah banjir besar pada 1910.
Sosok berjasa di balik teknologi pintu air yang dirancang pada 1924 adalah Akira Aoyama. Dia adalah arsitek yang sebelumnya bekerja di Terusan Panama. Seperti diketahui kapal-kapal yang menyeberang dari Samudera Atlantik ke Samudera Pasifik atau sebaliknya melalui Terusan Panama melalui teknik pintu air yang masing-masing bagian memiliki ketinggian permukaan yang berbeda.
Motor aqua-drive akan secara otomatis menggerakkan pintu air di wilayah Jepang yang rawan banjir.
Kekuatan dari aqua-drive berasal dari tekanan air yang menciptakan kekuatan untuk membuka dan menutup gerbang sesuai kebutuhan. Kelebihan lain dari teknologi ini, motor hidrolik tidak memerlukan listrik untuk bekerja.