Cegah Partai Anti-Islam Berkuasa, 190 Caleg Koalisi Macron dan Aliansi Kiri Prancis Kompak Mundur

Ahmad Islamy Jamil
Para pendukung partai sayap kanan radikal National Rally merayakan kemenangan mereka pascaputaran pertama pemilu parlemen Prancis, Minggu (30/6/2024). (Foto: Reuters)

PARIS, iNews.id - Setidaknya 190 kandidat dari koalisi liberal Ensemble dan aliansi sayap kiri Front Populer Baru telah mengundurkan diri dari putaran kedua pemilihan umum parlemen Prancis. Langkah itu mereka ambil demi membantu mengalahkan National Rally (RN) yang berhaluan sayap kanan radikal dan anti-Islam.

Surat kabar Prancis, Le Monde, dalam laporannya pada Selasa (2/7/2024) mengungkapkan, hasil pemungutan suara putara pertama pemilu Prancis di lebih dari 300 daerah pemilihan (dapil) menunjukkan para kandidat dari tiga blok utama sayap kanan, kiri, dan koalisi Ensemble pimpinan Presiden Emmanuel Macron melaju ke putaran kedua. Macron lantas meminta para caleg dari koalisinya dan para kandidat dari blok kiri yang berada di urutan ketiga di dapil masing-masing pada hasil putaran pertama pemilu sela, agar mundur dari putaran kedua. Tujuannya adalah untuk mencegah para kandidat sayap kanan RN memenangkan kompetisi, sehingga suara kandidat Ensemble ataupun Front Populer Baru yang tadinya menempati posisi kedua bisa naik ke posisi atas.

Partai-partai diharapkan menyerahkan perubahan daftar caleg mereka untuk pemilu putaran kedua pada Selasa ini pukul 18.00 waktu setempat (23.00 WIB).

Pemimpin RN Jordan Bardella mengecam pemufakatan yang dibuat koalisi sentris Macron dengan aliansi sayap kiri itu. Dia menyebut langkah tersebut sebagai hal yang “tidak terhormat” dan “tidak wajar”. Untuk sekadar diketahui, pemilu parlemen Prancis untuk anggota Majelis Nasional (DPR) menggunakan sistem mayoritas. Kandidat dengan suara terbanyak di distrik atau dapilnya berhak mendapatkan kursi.

Ensemble berada di urutan ketiga dalam putaran pertama pemilihan sela pada Minggu (30/6/2024) lalu, memenangkan 20,04 persen suara. Sementara RN dan sekutunya memenangkan 33,15 persen suara. Adapun Front Populer Baru memperoleh 27,99 persen suara. 

Sebuah partai atau koalisi membutuhkan 289 kursi dari total 577 kursi Majelis Nasional untuk mendapatkan mayoritas absolut. Putaran kedua pemilu dijadwalkan digelar pada Minggu (7/6/2024) nanti.

Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal mengatakan bahwa Ensemble berencana menarik hingga 60 kandidatnya dari putaran kedua sehingga kandidat lain yang berpikiran sama memiliki peluang untuk mengalahkan rival mereka di National Rally.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
6 hari lalu

Presiden Macron di Ujung Tanduk: 4 PM Mundur, Siapa Lagi yang Bisa Selamatkan Prancis?

Internasional
6 hari lalu

Pemerintah Prancis Bubar 4 Kali dalam Setahun, Amerika Pantau Ketat

Internasional
6 hari lalu

Aktivis Global Sumud Flotilla yang Ditangkap Israel Mulai Mogok Makan

Internasional
7 hari lalu

Belum Sebulan Menjabat, Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu Mundur

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal