Italia sudah melonggarkan aturan dengan meningkatkan kuota masuk bagi pekerja migran non-Uni Eropa menjadi 452.000 untuk tahun 2023-2025. Namun, tingkat tersebut masih di bawah permintaan 833.000 yang diajukan oleh perusahaan dan serikat pekerja.
Presiden Italia, yang sebagai kepala negara adalah sosok non-partisan, mengatakan tindakan perlu diambil di tingkat Uni Eropa. Migrasi telah lama menjadi isu politik yang sensitif di dalam blok tersebut, menghambat keputusan bersama oleh 27 negara anggotanya.
Dalam pidatonya, Mattarella mengatakan bahwa dia menyimpan di kantornya gambar seorang remaja korban karamnya kapal pengungsi yang membawa laporan sekolah yang dijahit di jaketnya, menunjukkan bahwa dia ingin datang ke Eropa untuk belajar.
"Gambar ini mengingatkan saya bahwa, di balik angka dan persentase migrasi yang sering kita sebutkan, ada banyak individu, masing-masing dengan kisah, proyek, impian, masa depan mereka sendiri," katanya.