Seorang hakim pengadilan Inggris yang terpisah memutuskan, pada bulan Oktober bahwa Sheikh Mohammed telah mengizinkan peretasan telepon Putri Haya selama pertempuran hukum mereka.
Hakim Andrew McFarlane mengatakan, Sheikh Mohammed memberikan "otoritas tersurat atau tersirat" untuk meretas telepon sang putri dan pengacaranya menggunakan spyware Pegasus yang diproduksi oleh NSO Group, kata pengadilan.
Perangkat lunak ini dilisensikan secara eksklusif ke negara-negara bangsa untuk digunakan oleh layanan keamanan mereka. Namun, Sheikh Mohammed membantah mengetahui peretasan tersebut.
McFarlane sebelumnya memutuskan bahwa Sheikh Mohammed telah melakukan kampanye ketakutan dan intimidasi terhadap istrinya yang terasing dan "memerintahkan dan mengatur" penculikan dan pengembalian paksa dua putrinya yang sudah dewasa ke Dubai, yaitu Sheikha Shamsa pada Agustus 2000 dan saudara perempuannya Sheikha Latifa, di 2002 dan lagi di 2018.