"Jadi handphone di Jepang itu sudah dilengkapi, bukan aplikasi, tapi di dalam ada sistemnya, setiap ada gempa atau bencana alam apa pun, pasti keluar (bunyi) alarm. Meskipun handpohne di-mute. tetap akan nyala," ujar perempuan asal Tangerang Selatan, Banten, itu.
Bunyi alarm disertai peringatan gempa terengar kencang, cukup untuk membangunkan orang tidur. Ini sudah menjadi standar prosedur peringatan bencana di Jepang, sehingga warga bisa menyelamatkan diri.
"Saya terbangun gara-gara itu. Bunyi hape saya kencang banget, bilang ada gempa, ada gempa," ujarnya.
Saat bangun, gempa bumi tidak langsung dirasakan karena ada jeda waktu dari titik pusat sampai dirasakan di daerahnya.
"Sekitar delapan detik kemudian gempanya datang dan lumayan kencang. Saya agak takut, jujur saja. Saya juga agak bingung harus bagaimana karena saya sudah panik," tutur perempuan yang aktif di media sosial ini.
Gempa di Hokkaido menewaskan 44 orang, sebagian besar korban berada di kota pegunungan, Atsuma. Umumnya para korban tertimbun longsor sebagai dampak dari guncangan.