China: AS Beri Sinyal yang Salah dan Berbahaya kepada Taiwan soal Kemerdekaan

Anton Suhartono
Antony Blinken (kiri) dan Wang Yi bertemu di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York (Foto: Reuters)

Ketegangan di Selat Taiwan meningkat setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi berkunjung ke wilayah itu Agustus. Setelah kunjungan yang dikecam China itu, militer Negeri Tirai Bambu menggelar latihan perang besar-besarana di wilayah perairan dan ruang udara sekitar Taiwan, termasuk menembakkan rudal balistik yang melintasi langit Ibu Kota Taipei.

Kondisi diperparah setelah Presiden Joe Biden, dalam wawancara diprogram 60 Minutes CBS News, mengatakan pasukan AS akan membela Taiwan jika wilayah itu diserang China. Itu merupakan pernyataannya paling gamblang Biden soal sikap AS soal Taiwan. 

Gedung Putih kemudian menegaskan kebijakan soal Taiwan tidak akan berubah. Namun China menafsirkan pernyataan Biden itu seperti mengirim sinyal yang salah kepada Taiwan yang sedang berupaya mencari dukungan untuk merdeka.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
2 jam lalu

Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!

Internasional
4 jam lalu

Mengapa Amerika Serikat Ingin Rebut Minyak Venezuela?

Internasional
6 jam lalu

Pria Ini Dipecat dari Pekerjaan gara-gara Sering Izin ke Toilet

Internasional
7 jam lalu

Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela Minta Pertemuan Darurat Dewan Keamanan PBB

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal