BEIJING, iNews.id - China mendesak Israel untuk segera menghentikan operasi militer di Kota Rafah, Jalur Gaza, Palestina. China
memperingatkan bencana kemanusiaan serius jika serangan tidak dihentikan.
Rafah kini menampung lebih dari 1,4 juta pengungsi Gaza dari wilayah utara dan tengah. Serangan terhadap kota yang padat itu akan
menimbulkan korban jiwa yang berlipat ganda.
“China mengikuti dengan cermat perkembangan di kawasan Rafah, menentang serta mengutuk tindakan yang merugikan warga sipil dan
melanggar hukum internasional,” kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, dikutip dari Reuters, Rabu (14/2/2024).
Dia menambahkan, Israel juga harus melakukan segala upaya untuk menghindari jatuhnya korban sipil yang tidak bersalah guna mencegah
bencana kemanusiaan lebih serius di Rafah.
Israel menghadapi tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata dengan Hamas. Seruan itu semakin deras saat tentara Zionis
bersiap melakukan operasi darat ke Rafah.
Militer Israel melakukan serangan tiba-tiba ke Rafah menjelang fajar pada Senin (12/2/2024) kemudian mengklaim berhasil membebaskan dua sandera. Serangan itu menewaskan sekitar 100 orang.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji serangan tersebut sebagai operasi yang sempurna. Sementara itu Kemlu Palestina menyatakan, tewasnya sekitar 100 orang warga Gaza merupakan pembantaian.