TEL AVIV, iNews.id - China mendesak warganya segera meninggalkan Israel akibat meningkatnya pertempuran dengan kelompok Hizbullah, Lebanon. Israel menargetkan 80 sasaran lebih dalam serangan besar pada Minggu hingga Senin (23/9/2024).
Pada Minggu kemarin, para pejuang Hizbullah juga melancarkan serangan ratusan roket ke berbagai fasilitas militer, terutama di wilayah utara.
Kedutaan Besar (Kedubes) China di Lebanon mendesak warganya untuk pulang atau setidaknya pindah ke negara lain yang lebih aman sesegera mungkin. Evakuasi secara sukarela masih bisa dilakukan menggunakan penerbangan komersial.
"Saat ini, situasi di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon sangat tegang, dengan konflik militer yang sering terjadi. Situasi keamanan di Israel tetap parah, rumit, dan tidak dapat diprediksi," bunyi pernyataan Kedubes China, dikutip dari Al Jazeera, Senin (23/9/2024).
Bulan lalu, China lebih dulu meminta warganya di Lebanon segera pergi.
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah meningkat sejak pekan lalu, dipicu serangan bom perangkat komunikasi pager dan walkie talkie di Lebanon pada 17 dan 18 September. Serangan yang disebut-sebut dilakukan intelijen Israel itu telah menewaskan 37 orang, termasuk anak-anak, dan melukai lebih dari 3.000 lainnya.