China Dituduh Berniat Ambil Alih Politik Australia

Nathania Riris Michico
Ilustrasi bendera Australia. (FOTO: AFP)

SYDNEY, iNews.id - China sedang berupaya mengambil alih sistem politik Australia dengan kampanye spionase dan pengintaian yang berbahaya dan sistematis. Hal itu dilontarkan mantan mata-mata senior Australia dalam sebuah wawancara yang dirilis Jumat (22/11/2019).

Duncan Lewis, yang mengundurkan diri pada September setelah lima tahun menjabat Kepala Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO), mengatakan China bisa menargetkan siapa pun di kantor politik; dan dampak dari hal itu tidak akan diketahui hingga beberapa tahun ke depan.

"Spionase dan campur tangan asing berbahaya. Dampaknya mungkin tidak muncul selama beberapa dekade dan pada saat itu sudah terlambat," kata Lewis, seperti dikutip Sydney Morning Herald, dalam wawancara pertamanya sejak mundur.

"Anda bangun suatu hari dan menemukan keputusan yang dibuat di negara kita yang tidak untuk kepentingan negara kita," katanya, seperti dilaporkan AFP.

"Tidak hanya dalam politik tetapi juga dalam komunitas atau dalam bisnis. Mereka mengambil alih, pada dasarnya, menarik tali dari lepas pantai," ujarnya.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
3 jam lalu

Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?

Internasional
13 jam lalu

Wow, Rusia Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Internasional
23 jam lalu

Trump Sebut Libur Natalnya Terganggu Konflik Ukraina

Internasional
1 hari lalu

China Temukan Harta Karun, Klaim Cadangan Emas Bawah Laut Terbesar di Asia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal