BRUSSELS, iNews.id - China menyarankan NATO untuk introspeksi diri dengan merenungkan lagi tindakan mereka dalam konflik Ukraina selama ini, alih-alih menyalahkan pihak lain. Hal itu diungkapkan oleh Misi China untuk Uni Eropa lewat pernyataannya, hari ini.
"Kami mendesak NATO untuk mendengarkan baik-baik masyarakat internasional dan mengindahkan suara-suara itu, daripada mengambinghitamkan pihak lain. NATO harus merenungkan diri sendiri, mengambil tindakan nyata untuk meredakan situasi dan menyelesaikan masalah," kata kantor diplomatik tersebut, Kamis (11/7/2024).
Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) di Washington DC, AS, dari Selasa (9/7/2024) hingga Kamis (11/7/2024). Pada Rabu (10/7/2024) waktu setempat, aliansi militer itu mengeluarkan deklarasi bersama. Salah satu poin deklarasi itu ikut membawa-bawa nama China sebagai pihak yang terlibat secara tak langsung dalam konflik Ukraina.
NATO mendesak Beijing untuk mengakhiri semua dukungan material dan politik kepada Rusia. "Kami menyerukan kepada RRC (Republik Rakyat China) sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dengan tanggung jawab khusus untuk menegakkan tujuan dan prinsip Piagam PBB, untuk menghentikan semua dukungan material dan politik terhadap upaya perang Rusia," bunyi deklarasi itu.
"Ini termasuk transfer material yang memiliki kegunaan ganda, seperti komponen senjata, peralatan, dan bahan mentah yang berfungsi sebagai masukan bagi sektor pertahanan Rusia," kata dokumen itu lagi.