"China selalu berpegang pada prinsip non-intervensi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.
Tulisan Bolton tersebut menimbulkan kebingungan di kalangan politisi Amerika Serikat mengenai kebijakan AS, sebab di saat hampir bersamaan Trump menandatangani UU sanksi atas penindasan Muslim Uighur di China.
Departemen Kehakiman AS telah mengajukan gugatan kepada Bolton pada Selasa (17/6/2020) kemarin. Mereka berupaya mencegah publikasi buku tersebut karena dianggap telah melanggar perjanjian non-pengungkapan yang ditandatanganinya sebelum menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS.