BEIJING, iNews.id - Kabar mengenai penahanan tanpa proses pengadilan terhadap sekitar 1 juta muslim Uighur di Xinjiang, China, menjadi perhatian dunia. Negara-negara Barat ikut memberikan perhatian, bahkan Amerika Serikat (AS) sudah memberikan sanksi kepada pejabat negara itu.
Negara lain yang juga vokal mengkritik keras penahanan tersebut adalah Turki. Pasalnya, ada minoritas muslim berbahasa Turki di Xinjiang yang ikut ditahan.
Dalam pernyataannya di situs web, Kedutaan Besar China di Ankara meminta agar warganya, baik yang bermukim maupun berwisata ke Turki, untuk lebih memperhatikan keamanan mereka.
"Kami sekali lagi meminta kepada warga China di Turki dan para turis yang berkunjung ke Turki untuk lebih waspada dan memperhatikan keamanan masing-masing termasuk barang bawaan," seperti dikutip dari AFP, Kamis (14/2/2019).
Imbauan ini keluar setelah Kementerian Urusan Luar Negeri Turki mengeluarkan penyataan soal sikap pemerintah terhadap penahanan muslim Uighur.