"Mereka dengan jahat menciptakan konfrontasi politik dan merusak kerja sama multilateral. Amerika Serikat, melawan tren zaman, menjadi penghancur terbesar tatanan internasional yang ada dan mencoba segala cara untuk membawa dunia kembali ke zaman hutan," lanjutnya.
Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) pada Jumat (2/10/2020) menyesali tuduhan Menteri DeVos yang dibuat pada pertemuan Majelis Umum PBB pada Kamis dalam peringatan konferensi wanita 1995.
Sementara itu, Direktur Eksekutif UNFPA Natalia Kanem mengatakan kepada wartawan bahwa setiap pemaksaan terhadap perempuan bertentangan dengan praktik dan kebijakan lembaga itu.
"Kami memberikan prioritas tertinggi pada kesehatan seksual dan reproduksi sukarela, hak, dan prosedut," katanya.
"Kami telah mengundang peninjauan, dalam kasus UNFPA, praktik dan prosedur kami di negara China, dan selama empat tahun terakhir, Amerika Serikat belum mengunjungi program kami," lanjutnya.
Presiden AS Donald Trump memotong dana untuk UNFPA pada 2017, dengan pertimbangan negara itu mendukung program aborsi paksa atau sterilisasi paksa. PBB mengatakan bahwa itu merupakan persepsi yang tidak akurat.