China Sebut Tuduhan Paus Fransiskus Soal Muslim Uighur Teraniaya Tidak Berdasar

Arif Budiwinarto
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus. (foto: AP)

Laporan media Amerika Serikat, Washington Post, pada awal tahun ini menyebut para Muslim Uighur tersebut mendapat perlakuan layaknya tahanan di kamp-kamp vokasi. Bahkan, petugas kamp memaksa perempuan Uighur dipasangi alat konstrasepsi untuk mengendalikan pertumbuhan populasi.

China awalnya membantah keberadaan kamp-kamp konsentrasi tersebut, sebelum akhirnya menyebut kamp-kamp tersebut menyediakan pelatihan kerja dan pendidikan bagi Muslim Uighur.

Orang Uighur adalah etnis Turki yang sebagian besar Muslim yang menganggap diri mereka dekat secara budaya dan etnis dengan negara-negara Asia Tengah.

Mayoritas orang Uyghur tinggal di Provinsi Xinjiang, China, dimana mereka berjumlah sekitar 11 juta orang atau sekitar 45 persen dari populasi.

Para pengamat mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, kebijakan pemerintah pusat secara bertahap telah membatasi aktivitas keagamaan, komersial, dan budaya Uighur, bersamaan dengan mobilisasi sebagian besar etnis Han China ke wilayah tersebut.

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

Wow, China Temukan Harta Karun Emas Hampir 1.500 Ton

Internasional
1 hari lalu

Ini Pernyataan PM Jepang Sanae Takaichi yang Bikin China Murka

Internasional
1 hari lalu

China Desak Warganya Tak Berkunjung ke Jepang, Ada Apa?

Internasional
3 hari lalu

Negara Barat Waswas dengan Perkembangan Senjata Nuklir China

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal