BEIJING - iNews.id - Pemerintah China menegaskan negaranya tak akan bisa diancam dengan apa pun dan oleh siapa pun. Tekanan dan ancaman terhadap China, seperti dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dengan memberlakukan tarif masuk yang tinggi, merupakan cara berinteraksi yang keliru.
China akan terus melakukan berbagai langkah tegas guna melindungi kedaulatan dan kepentingan ekonominya.
Trump pada Rabu lalu memgumumkan tarif resiprokal tambahan terhadap China sebesar 34 persen yang akan berlaku mulai 9 April mendatang.
Dewan Negara China pada Jumat (4/4/2025) merespons dengan pembalasan serupa, memberlakukan tarif 34 persen terhadap semua produk impor AS yang berlaku mulai 10 April.
"Kami tidak memancing masalah, tapi kami juga tidak takut akan hal itu. Tekanan dan ancaman bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi China. China telah mengambil dan akan terus melakukan langkah-langkah tegas untuk melindungi kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan," bunyi pernyataan Pemerintah China, melalui stasiun televisi CCTV, dikutip Minggu (6/4/2025).
Disebutkan, pemberlakuan tarif Trump tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), merusak sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, serta berdampak serius pada stabilitas tatanan ekonomi global.
"Pemerintah China mengutuk keras dan menentang keras hal ini," bunyi pernyataan.