Presiden Donald Trump mendorong perusahaan obat di Amerika Serikat untuk mengembangkan vaksin. Salah satu perusahaan, Moderna Inc yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, lebih dulu mendapat izin untuk menguji vaksin pada manusia.
Moderna menerima persetujuan dari regulator setempat untuk menguji vaksin pada manusia pekan lalu.
Sejumlah kecil percobaan juga diumumkan oleh negara lain seperti Korea Selatan dan Thailand. Namun vaksin korona harus melalui perjalanan panjang sampai bisa digunakan dalam jumlah besar oleh manusia.
Dalam kondisi normal, sebuah vaksin bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk mencapai uji klinis pada manusia setelah para ilmuwan melakukan pengujian terhadap hewan. Namun untuk korona sepertinya akan lebih cepat mengingat kebutuhan yang mendesak.
Perusahahaan GlaxoSmithKline Plc bekerja sama dengan Clover Biopharmaceuticals yang berbasis di China juga melakukan pengujian yang sama. Demikian halnya otoritas AS, Biomedical Advanced Research and Development Authority, yang bekerja sama dengan Sanofi and Johnson & Johnson.
Terlepas dari lamanya pengujian pada manusia, otoritas pencegahan dan pengendalian penyakit China meyakini vaksin virus korona paling cepat bisa tersedia dalam 6 bulan lagi.
Sementara itu Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS Anthony Fauci mengatakan, butuh waktu sekitar 1,5 tahun untuk menyelesaikan uji coba vasksin virus korona, memproduksi, dan menyebarkannya secara luas.