Seorang pejabat Arab Saudi yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Khashoggi tewas dicekik setelah menolak pulang ke Arab Saudi.
Jasadnya dimutilasi ahli forensik sambil mendengarkan musik, lalu dibungkus dan diberikan kepada “mitra” lokal untuk dibuang. Namun, informasi itu tidak dapat diverifikasi.
Raja Salman mengeluarkan instruksi untuk melakukan evaluasi, restrukturisasi, dan reformasi Badan Intelijen. Sejak kasus ini mendunia, Pemerintah Saudi memecat pejabat tinggi Badan Intelijen sekalipun merupakan orang kepercayaan kerajaan salah satunya Wakil Kepala Mayor Jenderal Ahmed Al Siri.
Pejabat tinggi Turki meyakini jasad Jamal Khashoggi dilenyapkan dengan menggunakan zat asam setelah dimutilasi untuk menghilangkan jejak secara menyeluruh. Faktanya, jasad korban sulit dilacak.
Meski tidak ada bukti forensik, penasihat Presiden Turki Yasin Aktay mengatakan, cara itu lebih mudah dan efektif. Mohammed bin Salman dicurigai sejumlah kepala negara Barat, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Pasalnya, hasil penyelidikan dan pelacakan menuntun penyelidik berujung pada kantor pejabat tinggi Arab Saudi. Tapi, tuduhan tersebut tidak dapat dibuktikan. Mohammed bin Salman dikenal luas sebagai penguasa Arab Saudi.
Dia menuntaskan berbagai tugas tingkat tinggi, terutama terkait keamanan negara. Alumnus Universitas King Saud itu juga menjadi motor perubahan nasional dengan mengeluarkan Visi 2030, program reformasi sosial dan diversifikasi ekonomi di Saudi.