Daftar 8 Perang dan Konflik yang Dihentikan Trump, dari Gaza hingga Sengketa Sungai Nil

Anton Suhartono
Donald Trump mengklaim telah menghentikan delapan perang dan konflik selama 10 bulan masa jabatan periode keduanya (Foto: AP)

JAKARTA, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim telah menghentikan delapan perang dan konflik selama 10 bulan masa jabatan periode keduanya. 

Namun, klaim ini menjadi sorotan karena sejumlah ahli mempertanyakan sejauh mana perannya benar-benar menentukan dan apakah semua konflik tersebut adalah “perang” dalam arti sesungguhnya. 

BBC Verify menelaah delapan konflik yang diklaim Trump telah dihentikannya, dan berikut ringkasannya.

8 Perang dan Konflik yang Dihentikan Donald Trump

1. Israel-Hamas

Trump mengklaim mediasi AS di perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Oktober lalu membantu meredakan konflik bersenjata yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023. 

Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata yang berlangsung sejak 10 Oktober.

Menurut para ahli, ini adalah pencapaian penting, namun perdamaian jangka panjang sulit dicapai karena isu-isu besar seperti perlucutan senjata Hamas dan status pemerintahan Gaza belum terselesaikan. 

2. Israel-Iran

Konflik singkat 12 hari setelah Israel menyerang Iran pada Juni. Kemudian Trump menyatakan gencatan senjata dicapai setelah perundingan dan berlaku mulai 24 Juni. 
Namun, para analis menyebut ini bukan “perdamaian permanen”, melainkan lebih ke keadaan gencatan senjata de facto. 

3. Pakistan-India

Trump menyatakan AS memediasi perjanjian “Full and Immediate Ceasefire” antara India dan Pakistan pada Mei lalu yang dipicu serangan teror di Kashmir. Menurut dia, negosiasi AS sangat menentukan. 

Namun, pejabat India menyebut pembicaraan berlangsung melalui saluran militer yang ada, bukan semata karena mediasi AS. 

4. Rwanda-Republik Demokratik Kongo

Negosiasi damai berlangsung di Washington DC pada Juni untuk menyelesaikan konflik lama yang dipicu oleh kelompok pemberontak M23 dan dugaan dukungan Rwanda. 

Trump menyebut kesepakatan itu sebagai kemenangan diplomatik, namun beberapa laporan menunjukkan bahwa kekerasan masih terjadi setelah kesepakatan damai. 

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
2 jam lalu

Nah, Iran Curiga Badan Energi Atom Internasional Bantu Israel Serang Fasilitas Nuklirnya

Internasional
3 jam lalu

Trump Sebut Walkot New York Zohran Mamdani Ajak Bertemu: Kita Ingin Cari Solusi!

Internasional
3 jam lalu

Presiden Maduro: Rakyat Venezuela Siap Perang Lawan Amerika

Internasional
4 jam lalu

Waduh, Trump Akan Jatuhkan Sanksi Negara-Negara Mitra Dagang Rusia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal